BAB II
ISI
A.
Pengertian
Jurnal adalah
terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat
diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang
kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi
bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan. (Buku Pegangan Gaya
Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah Pegangan Gaya Penulisan,
Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia, karya Mien A. Rifai, Gajah
Mada University, 1995, h.57-95).
Jurnalilmiahmerupakansalahsatujenisjurnalakademik dimana penulis mempublikasikan artikel ilmiah. Untukmemastikan kualitas ilmiah pada artikel
yang diterbitkan,
suatuartikelbiasaditelitiolehrekan rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis,
hal ini dikenal sebagaipeer review (ulasansejawat).
B.
FungsiJurnalIlmiah
Ada beberapa fungsi Jurnal Penelitian
yang digunakan dalam penulisan skripsi atau tesis. Fungsi jurnal ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Pembuatan Latar Belakang Masalah Skripsi
/ Tesis
Salah
satu fungsi jurnal ilmiah adalah untuk mendapatkan permasalahan yang
bisa dijadikan sebagai dasar penulisan latar belakang masalah skripsi / tesis. Dalam contoh jurnal terbaru biasanya terungkap permasalahan yang actual. Ini akan memudahkan peneliti dalam menyusun latar belakang masalah.
Berbagai masalah-masalah yang relevan selanjutnya direkap atau dikumpulkan dalam sub
identifikasi masalah. Langkah selanjutnya adalah memilih masalah yang
akan diteliti dan dimasukan kedalam rumusan masalah.
2. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Penyusunan Kerangka Teori Skripsi
/ Tesis
Dalam Contoh Jurnal Penelitian biasanya disertai dengan ringkasan teori-teori
yang relevan dengan suatu tema tertentu. Hal
ini dapat kita gunakan dan dikembangkan menjadi teori utama dalam penulisan skripsi atau tesis. Untuk mengembangkan kerangka teori
yang sudah ada di dalam Jurnal Penelitian bisa dengan melengkapinya dari buku atau
literature, jurnal penelitian yang lain, hasil penelitian, dan lain
sebagainya. Dengan menggabungkan beberapa jurnal bahasa Indonesia atau Jurnal Internasional,
kerangka teori di skripsi atau tesis anda akan menjadi berbeda dan khas,
sehingga tidak dianggap plagiat.
3. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Penyusunan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu biasanya menjadi salah satu
sub-bab di dalam BAB II
dari suatu karya ilmiah Skripsi atau Tesis. Penelitian terdahulu biasanya di
isi dengan ringkasan dari contoh jurnal ilmiah,
contoh skripsi atau contoh tesis. Ringkasan yang digunakan berisikan judul,
tujuan penelitian terdahulu, metodologi penelitian yang
digunakan dalam penelitian terdahulu, dan kesimpulan dari penelitian terdahulu.
4. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Metodologi Penelitian Skripsi
/ Tesis
Penyusunan metodologi penelitian akan lebih mudah jika kita mempunyai penelitian
yang sejenis. Berdasarkan contoh jurnal ilmiah atau contoh penelitian sejenis akan terlihat pola
yang sudah digunakan. Dengan demikian,
dapat dilihat kelebihan dan kekurangan dari pendekatan metode penelitian yang
sudah dilakukan.
5. Fungsi Jurnal Penelitian dalam Pengambilan Kesimpulan Skripsi
/ Tesis
Kesimpulan
yang diambil dari suatu karya ilmiah skripsi atau tesis biasanya sesuai dengan
kesimpulan yang terdapat dalam penelitian terdahulu. Namun demikian, terkadang
terdapat perbedaan dengan penelitian yang terdahulu. Adanya perbedaan itu harus
bisa dijelaskan oleh peneliti, misalnya karena ada perbedaan di objek,
perbedaan dari aspek metodologi penelitian yang digunakan, atau karena
faktor-faktor yang lain
C.
Tujuan
Mayes(1978: 8-9) berpendapat bahwa tujuan penerbitan jurnal ilmiah pada awalnya adalah untuk
memungkinkan para filsuf dan ilmuwan mengkomunikasikan ide dan pemikiran mereka
kepada orang lain yang tertarik pada subjek yang sama atau berdekatan (http://idtesis.com/fungsi-jurnal-penelitian-dalam-penyusunan-skripsi-dan-tesis.html/).
Alasan yang sama juga berlaku saat ini. Komunikasi dengan jurnal akan lebih
cepat dan akan lebih cepat lagi jika didukung dengan media elektronik daripada
publikasi dengan buku. Publikasi buku dapat dilakukan setelah publikasi jurnal,
atau publikasi jurnal merupakan satu-satunya rekaman data yang tersedia. Jurnal
jenis ini biasanya diterbitkan oleh masyarakat atau asosiasi profesi atau
ilmiah, universitas atau institusi belajar lainnya atau penerbit komersial.
D.
Desain
Desain adalah suatu rencana yang
didasarkan pada suatu konsep yang dibuat sebelum menerbitkan jurnal. Sedangkan
ukuran, bentuk, dan penampilan atau struktur pengaturan elemen-elemen sebuah
jurnal disebut format dan tata cara elemen-elemen tersebut diatur pada sebuah
halaman disebut tata letak (lay out).
Dalam semua komunikasi cetak, desain
yang baik dapat menyinari isinya. Kombinasi desain yang baik dan isi yang
miskin bisa gagal, tetapi apa yang tampil miskin dengan isi yang bagus
kadang-kadang mampu bertahan dan berhasil dengan baik. Bagaimanapun juga, kita
harus bertujuan membuat desain dan isi yang baik. Konsep keseragaman desain dan
isi yang baik terutama ditujukan pada editor dan art director. Penyunting harus
berusaha memelihara desain dalam batasan dan fungsinya tetapi mendorong art
director untuk memberikan nasihat kreatif yang menghasilkan sesuatu yang
berkaitan dengan kejelasan dan keunikan (Conover, 1985: 197). Keduanya harus
berusaha keras menghasilkan suatu publikasi yang menarik dan mampu mempertahankan
pembacanya.
E.
Format
dan Isi
Format
umum untuk jurnal ilmiah biasanya terdiri dari:
1. Judul;
Setiap jurnal ilmiah
harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca
mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut.
Judul ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
2. Abstrak;
Abstrak berbeda dengan
ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara
singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa
mengacu pada jurnal. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
menggunakan huruf Times New Roman 11 pt, spasi tunggal. Abstrak merupakan
intisari semua kandungan makalah. Abstrak mencakup tujuan penelitian, metode
penelitian, dan hasil yang dicapai. Abstrak tidak lebih dari 250 kata. Di bawah
abstrak, cantumkan 3-6 kata kunci yang spesifik terkait dengan naskah. Jangan
gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri
sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah
untuk menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian
jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat
tentang studi Anda.
3. Pendahuluan;
Pendahuluan adalah
pernyataan dari kasus yang Anda diselidiki, yang memberikan informasi kepada
pembaca untuk memahami tujuan spesifik Anda dalam kerangka teoritis yang lebih
besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah,
seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana
sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan
dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber
lain harus menjadi kutipan.
Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa Anda menulis
jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama dengan Anda.
4. Bahan
dan metode;
Bagian metode
penelitian ini menguraikan langkah-langkah penyelesaian masalah. Uraikan dengan
jelas prosedur penelitian yang dilakukan. Peneliti menjelaskan desain
percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika
percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian,
lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaaan yang dilakukan.
5. Hasil;
Di sini peneliti
menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan teks naratif, tabel,
atau gambar. Bagian hasil menyajikan hasil-hasil yang diperoleh dan cara
pencapaiannya. Uraian harus komprehensif namun tetap ringkas dan padu. Data
yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks naratif dan disajikan
dalam bentuk yang mudah dimengerti. Jangan ulangi secara panjang lebar data
yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.
6. Pembahasan;
Pada bagian ini,
peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar
variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat
dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari
hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait
dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus
menunjukkan perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil
yang negatif juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting
untuk diubah dalam penelitian Anda. Pembahasan hasil penelitian meliputi
kelebihan dan kekurangan, termasuk pengujian.
7. Kesimpulan;
Bagian kesimpulan
berisi rangkuman hasil yang dicapai dan merupakan jawaban dari rumusan masalah.
Dalam kesimpulan dapat juga ditambahkan prospek pengembangan dari hasil
penelitian dan aplikasi lebih jauh yang menjadi prospek kajian berikutnya.
8. Daftar
pustaka.
Semua informasi
(kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal
tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada literatur asli.
Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal
Anda.