PENULISAN JURNAL BAB III

Jumat, 04 Januari 2013


BAB III
KESIMPULAN

1.      Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal akademik di mana penulis mempublikasikan artikel ilmiah.
2.      Format atau unsur unsur penyusun jurnal ilmiah antara lain: Judul, Abstrak Pendahuluan, Bahan dan metode, Hasil, Pembahasan, Kesimpulan, dan Daftar pustaka
3.      Sejauh ini tidak ada aturan baku tentang bagaimana seharusnya desain jurnal ilmiah dan penyajian artikel didalamnya baik yang menyangkut pola atau sistematika, susunan, maupun berbagai petunjuk teknis redaksional lainnya. Setiap penerbit jurnal pada umumnya mempunyai kebijakan sendiri tentang hal tersebut. Walaupun demikian, bila kita amati berbagai jurnal ilmiah yang ada, terutama terbitan luar negeri terdapat suatu kelaziman tentang hal tersebut.

PENULISAN JURNAL BAB II



BAB II
ISI

A.    Pengertian
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan. (Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia, karya Mien A. Rifai, Gajah Mada University, 1995, h.57-95).
Jurnalilmiahmerupakansalahsatujenisjurnalakademik dimana penulis mempublikasikan artikel ilmiah. Untukmemastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatuartikelbiasaditelitiolehrekan rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagaipeer review (ulasansejawat).
Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang ilmu, juga ilmu sosial dan humaniora. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih penting untuk bidang ilmu pengetahuan alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain.

B.     FungsiJurnalIlmiah
Ada beberapa fungsi Jurnal Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi atau tesis. Fungsi jurnal ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi Jurnal Penelitian dalam Pembuatan Latar Belakang Masalah Skripsi / Tesis
Salah satu fungsi jurnal ilmiah adalah untuk mendapatkan permasalahan yang bisa dijadikan sebagai dasar penulisan latar belakang masalah skripsi / tesis. Dalam contoh jurnal terbaru biasanya terungkap permasalahan yang actual. Ini akan memudahkan peneliti dalam menyusun latar belakang masalah. Berbagai masalah-masalah yang relevan selanjutnya direkap atau dikumpulkan dalam sub identifikasi masalah. Langkah selanjutnya adalah memilih masalah yang akan diteliti dan dimasukan kedalam rumusan masalah.
2.      Fungsi Jurnal Penelitian dalam Penyusunan Kerangka Teori Skripsi / Tesis
Dalam Contoh Jurnal Penelitian biasanya disertai dengan ringkasan teori-teori yang relevan dengan suatu tema tertentu. Hal ini dapat kita gunakan dan dikembangkan menjadi teori utama dalam penulisan skripsi atau tesis. Untuk mengembangkan kerangka teori yang sudah ada di dalam Jurnal Penelitian bisa dengan melengkapinya dari buku atau literature, jurnal penelitian yang lain, hasil penelitian, dan lain sebagainya. Dengan menggabungkan beberapa jurnal bahasa Indonesia atau Jurnal Internasional, kerangka teori di skripsi atau tesis anda akan menjadi berbeda dan khas, sehingga tidak dianggap plagiat.

3.      Fungsi Jurnal Penelitian dalam Penyusunan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu biasanya menjadi salah satu sub-bab di dalam BAB II dari suatu karya ilmiah Skripsi atau Tesis. Penelitian terdahulu biasanya di isi dengan ringkasan dari contoh jurnal ilmiah, contoh skripsi atau contoh tesis. Ringkasan yang digunakan berisikan judul, tujuan penelitian terdahulu, metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian terdahulu, dan kesimpulan dari penelitian terdahulu.

4.      Fungsi Jurnal Penelitian dalam Metodologi Penelitian Skripsi / Tesis
Penyusunan metodologi penelitian akan lebih mudah jika kita mempunyai penelitian yang sejenis. Berdasarkan contoh jurnal ilmiah atau contoh penelitian sejenis akan terlihat pola yang sudah digunakan. Dengan demikian, dapat dilihat kelebihan dan kekurangan dari pendekatan metode penelitian yang sudah dilakukan.

5.      Fungsi Jurnal Penelitian dalam Pengambilan Kesimpulan Skripsi / Tesis
Kesimpulan yang diambil dari suatu karya ilmiah skripsi atau tesis biasanya sesuai dengan kesimpulan yang terdapat dalam penelitian terdahulu. Namun demikian, terkadang terdapat perbedaan dengan penelitian yang terdahulu. Adanya perbedaan itu harus bisa dijelaskan oleh peneliti, misalnya karena ada perbedaan di objek, perbedaan dari aspek metodologi penelitian yang digunakan, atau karena faktor-faktor yang lain

C.    Tujuan

Mayes(1978: 8-9) berpendapat bahwa tujuan penerbitan jurnal ilmiah pada awalnya adalah untuk memungkinkan para filsuf dan ilmuwan mengkomunikasikan ide dan pemikiran mereka kepada orang lain yang tertarik pada subjek yang sama atau berdekatan (http://idtesis.com/fungsi-jurnal-penelitian-dalam-penyusunan-skripsi-dan-tesis.html/).

Alasan yang sama juga berlaku saat ini. Komunikasi dengan jurnal akan lebih cepat dan akan lebih cepat lagi jika didukung dengan media elektronik daripada publikasi dengan buku. Publikasi buku dapat dilakukan setelah publikasi jurnal, atau publikasi jurnal merupakan satu-satunya rekaman data yang tersedia. Jurnal jenis ini biasanya diterbitkan oleh masyarakat atau asosiasi profesi atau ilmiah, universitas atau institusi belajar lainnya atau penerbit komersial.

D.    Desain
Desain adalah suatu rencana yang didasarkan pada suatu konsep yang dibuat sebelum menerbitkan jurnal. Sedangkan ukuran, bentuk, dan penampilan atau struktur pengaturan elemen-elemen sebuah jurnal disebut format dan tata cara elemen-elemen tersebut diatur pada sebuah halaman disebut tata letak (lay out).
Dalam semua komunikasi cetak, desain yang baik dapat menyinari isinya. Kombinasi desain yang baik dan isi yang miskin bisa gagal, tetapi apa yang tampil miskin dengan isi yang bagus kadang-kadang mampu bertahan dan berhasil dengan baik. Bagaimanapun juga, kita harus bertujuan membuat desain dan isi yang baik. Konsep keseragaman desain dan isi yang baik terutama ditujukan pada editor dan art director. Penyunting harus berusaha memelihara desain dalam batasan dan fungsinya tetapi mendorong art director untuk memberikan nasihat kreatif yang menghasilkan sesuatu yang berkaitan dengan kejelasan dan keunikan (Conover, 1985: 197). Keduanya harus berusaha keras menghasilkan suatu publikasi yang menarik dan mampu mempertahankan pembacanya.

E.     Format dan Isi
Format umum untuk jurnal ilmiah biasanya terdiri dari:
1.      Judul;
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Judul ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

2.      Abstrak;
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris menggunakan huruf Times New Roman 11 pt, spasi tunggal. Abstrak merupakan intisari semua kandungan makalah. Abstrak mencakup tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil yang dicapai. Abstrak tidak lebih dari 250 kata. Di bawah abstrak, cantumkan 3-6 kata kunci yang spesifik terkait dengan naskah. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat tentang studi Anda.

3.      Pendahuluan;
Pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang Anda diselidiki, yang memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifik Anda dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah, seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan.


Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa Anda menulis jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama dengan Anda.


4.      Bahan dan metode;
Bagian metode penelitian ini menguraikan langkah-langkah penyelesaian masalah. Uraikan dengan jelas prosedur penelitian yang dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaaan yang dilakukan.

5.      Hasil;
Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan teks naratif, tabel, atau gambar. Bagian hasil menyajikan hasil-hasil yang diperoleh dan cara pencapaiannya. Uraian harus komprehensif namun tetap ringkas dan padu. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Jangan ulangi secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.

6.      Pembahasan;
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus menunjukkan perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negatif juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk diubah dalam penelitian Anda. Pembahasan hasil penelitian meliputi kelebihan dan kekurangan, termasuk pengujian.

7.      Kesimpulan;
Bagian kesimpulan berisi rangkuman hasil yang dicapai dan merupakan jawaban dari rumusan masalah. Dalam kesimpulan dapat juga ditambahkan prospek pengembangan dari hasil penelitian dan aplikasi lebih jauh yang menjadi prospek kajian berikutnya.

8.      Daftar pustaka.
Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal Anda.

PENULISAN JURNAL BAB I



BAB I
 PENDAHULUAN

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012 perihal Publikasi Karya Ilmiah dinyatakan bahwa mulai kelulusan setelah Agustus 2012 diberlakukan ketentuan bahwa untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada Jurnal Ilmiah.
Dasar-dasar hukum yang berkaitan dengan kebijakan ini adalah sebagai berikut:
1.      Surat Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tentang Publikasi Karya Ilmiah
2.      Surat Edaran Dirjen DIKTI No. 2050/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan Jurnal
3.      Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
4.      Permendiknas No. 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah
5.      Peraturan Dirjen Dikti No. 29/DIKTI/Kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Berkala Ilmiah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kita sebagai mahasiswa program Sarjana harus mengetahui tata cara penulisan jurnal ilmiah yang baik dan benar, serta dapat mengaplikasikannya dalam sebuah karya.
Sejauh ini tidak ada aturan baku tentang bagaimana seharusnya desain jurnal ilmiah dan penyajian artikel didalamnya baik yang menyangkut pola atau sistematika, susunan, maupun berbagai petunjuk teknis redaksional lainnya. Setiap penerbit jurnal pada umumnya mempunyai kebijakan sendiri tentang hal tersebut. Walaupun demikian, bila kita amati berbagai jurnal ilmiah yang ada, terutama terbitan luar negeri terdapat suatu kelaziman tentang hal tersebut.
Makalah ini disusun untuk memberikan gambaran tentang cara penulisan jurnal ilmiah sebagai bahan perbandingan. Bentuk penulisan yang disajikan diambil dari berbagai sumber tentang tata cara penulisan jurnal ilmiah.
 
Diberdayakan oleh Blogger.